Menghayati Keikhlasan - KaAzima

Azim: Life, Blog, Linux ER

Menulis Lagi... Lagi Menulis.

Menghayati Keikhlasan

Sebagaimana manusia lainnya, kadang terasakan sulit sekali untuk menjadi seseorang yang ikhlas. Pada saat ada pengamen misalnya (meskipun terkadang pengamennya menyebalkan), atau ada pengemis yang meminta kepada saya, biasanya ada rasa ketidak ikhlasan untuk memberikan (sedekah) sedikit uang receh pada mereka.

Alasannya, males mengeluarkan uang lah, tidak punya uang lah dan alasan-alasan lain yang bisa dijadikan tameng penutup ketidak ikhlasan untuk memberi kepada mereka. Namun, dibalik sifat manusia (terutama saya sendiri) dengan ketidak ikhlasan untuk memberi, ternyata seluruh manusia didunia ini diberi kemampuan untuk benar-benar ikhlas dan menghayati keikhlasannya tersebut.

Apa kah keikhlasan yang dimiliki setiap insan manusia itu? SAAT b*Ker, iya sih memang sepertinya tidak seharusnya dibahas. Tetapi memang diakui atau tidak ketika seorang manusia menjalani rutinitas yang dinamakan b*Ker, tak ada seorang manusiapun yang tidak ikhlas menjalaninya.

Keikhlasan terpancar dari para manusia (jomblo maupun non jomblo) yang menjalaninya, bahkan tak sedikit menghayati keihklasannya saat itu sambil merenung ditemani kepulan asap rokok yang menjadikannya bertambah lama dan bertambah ikhlas menjalaninya.

Kebahagiaan pun akan terpancar ketika mereka selesai dengan kegiatan b*Ker yang dijalani, tak ada rasa penyesalan sedikitpun telah mengeluarkan sebagian isi perut mereka. Manusia malah akan merasa sakit jiwa raganya jika sebagian isi dari perutnya tidak bisa dikeluarkan padahal seharusnya dikeluarkan (disedekahkan).

Dari studi kasus diatas, bahwa keihklasan sebenarnya adalah suatu fitrah manusia yang sering tertutupi rasa ketamakan yang sudah memenuhi hati para manusia yang sulit ikhlas. Padahal sebenarnya, ikhlas (salah satunya dengan memberikan sedekah) adalah suatu kebutuhan sebagaimana manusia membutuhkan b*Ker agar harta yang dimilikinya terbebas dari kotoran ataupun hak orang lain.

Dan, ketika keihklasan itu sudah dikerjakan, kesumringahan hidup pun akan didapatkan sebagaimana sumringahnya orang yang sudah selesai melaksanakan kegiatan b*ker.


#mudah dalam retorika, tetapi sulit dalam pelaksaan.

Toeban Kota 13.12.2012

31 Komentar untuk "Menghayati Keikhlasan"

ya,.. ikhlas kata gampang di ucapkan namun terasa sulit untuk dikerjakan,...

ikhlas dalam menghadapi cobaan hidup itu yg berat... :(

keikhlasan adalah sebagian dari cinta ,,,,kaburrrrrrrrrrrr

Keren banget tuh perumpamannya bang,,
Disamain ama b***r..
:D

jiah aku arep posting raenek ide ki..:D
nonton2 blogmu sek weh..:)

Analogi yang bagus, keikhalasan diibaratkan dengan buang boker. Yah, manusia seharusnya memiliki sidat ikhlas itu dalam memberikan sedekah :))

jiah...kirain bahas masalah keiklasan dalam agama, tapi ujung2nya malah boker...hahaha
tapi bener juga sih, gk ada org yg gk iklas waktu boker, wkwkwk
mungkin cuma boker kegiatan mengeluarkan yang paling ikhlas dilakukan manusia..haha

gua ikhlas kok kalo elu jadi homo, tapi gua normal aja haha

ahahaha... siapa dulu dong wkwkwkw *piss

pasti kalo buang itu bawaannya iklas deh :) hhhehe

berusaha untuk ikhlas

hhahha... kebo juga, kalo kegiatan itu pasti ikhlas selalu hhha

semoga kita semua bisa belajardan mempraktekkan keikhlasan dalam kehidupan kita

dalem tulisanx sob!
sedekah tdk selamax dinilai dr uang, misalx senyum..., senyum pun sedekah *smile

setidaknya udah ada niat buat mengikhlaskan, realisasinya itu belakangan. sama kayak sesudah boker, sumringahnya belakangan :)

memaknai keikhlasan... membuat hatiku gerimis!

wkwkwwk parah.. jadi iklashin aja deh .

@rinem... sok tau hahah
@tia... udah ikhlas nih, :)

sedekah dulu ah :)

iya sob, semoga bisa terus sedekah deh

mantap tuh, disadari atau enggak memang seperti itulah :)

ambil payung, biar hatinya enggak basah hhhe

setuju sob :D apalagi sama kata-kata #mudah dalam retorika, tetapi sulit dalam pelaksaan. kena banget deh :D

yoyoii,,, emang yg namanya ikhlas itu susah-susah gimanaaa gitu

eyaa... yg udah punya pacar bahasannya cinta2 melulu

Tinggalkan opini Anda, untuk turut dalam postingan ini [komentar dimoderasi dulu].

Back To Top