Tersesat! Dan Keindahan Alam Kabupaten Tuban - KaAzima

Azim: Life, Blog, Linux ER

Menulis Lagi... Lagi Menulis.

Tersesat! Dan Keindahan Alam Kabupaten Tuban

Pernahkah kalian nekat dalam berkendara ke suatu tempat? Tidak tahu jalan menuju kesana, tetapi tetap saja kalian berangkat. Sendirian lagi! Siapa yang pernah se-nekat itu hayo angkat tangan kalian! hehe...

Begitulah yang saya alami pada hari Selasa, 22 Oktober 2013 yang lalu saat pergi ke Kecamatan Rengel lewat Kecamatan Montong. Niat saya sih, dengan lewat jalur Talun (Montong) - Rengel, waktu tempuh bisa menjadi lebih cepat dibandingkan lewat jalur reguler (jalur Pantura). Tetapi malah sebaliknya, karena tersesat malah saya harus berpusing berputar-putar mencari jalan untuk dapat sampai ke Rengel. Dan yang pasti, waktu tempuh menjadi lebih lama.

Perjalanan yang membuat badan saya terasa pegal-pegal pada malam harinya ini saya mulai dari Kecamatan Kerek. Bermodal sedikit informasi dan GPS bawaan BB, saya nekat 'menerjang' jalur ini. Awal-awal sih saya pikir pasti bisa dengan mudah sampai ke tempat tujuan. Soalnya dari data GPS, saya dapati kalau saya berkendara sesuai trek arahannya. Masalah dimulai ketika saya sampai di desa Talun, Kecamatan Montong.

Di desa Talun inilah terdapat sebuah pertigaan yang sangat menentukan alur perjalanan. Kalau memilih jalur belok kanan, perjalanan akan sangat jauh, berkelok-kelok, naik-turun bukit dan sangat melelahkan. Kalau memilih jalur belok kiri, mungkin trek yang saya lalui jauh lebih baik dan lebih bisa cepat sampai tujuan: Rengel. Saya memilih berbelok ke kanan. Dan yang terjadi adalah: SAYA TERSESAT!

GPS tidak berfungsi disana! Kalaupun berfungsi, arah yang ditujukan adalah kembali ke posisi awal dan melewati jalur reguler melalui Pantura. Akhirnya ke-tersesat-an harus saya terima dengan lapang dada.

Dalam suasana tersesat, entah kenapa waktu itu saya tidak merasa begitu panik pada awalnya. Karena saya yakin pasti bisa menemukan jalan yang benar menuju Rengel. Dan, waktu itu saya berkendara pada pagi hari sekitar jam 9 dengan kondisi cuaca sangat cerah. Jadi saya sangat enjoy menikmati ke-tersesat-an saya di lepas desa Talun, Kecamatan Montong.  

Jalanan di tempat antah-berantah di Kabupaten Tuban. Sudah diaspal lho...
Jalanan di tempat antah-berantah. Sudah diaspal lho...

Dalam kenikmatan tersesat itulah, saya dapati keindahan alam Kabupaten Tuban yang sebelumnya sama sekali tidak pernah saya ketahui. Terbayang saja tidak. Sangat indah, tempatnya sangat jauh terpencil didalam hutan yang sudah gundul, diatas perbukitan. Hamparan pemandangan alam selama tersesat tidak ingin begitu saja saya lewatkan. Beberapa kali saya sempatkan berhenti sejenak. Hal ini untuk memotret pemandangan dari jalanan dan dari 'pucuk' perbukitan.

Puas memotret, saya melihat penunjuk waktu alias jam yang ada dihandphone. Wah, ternyata sudah hampir jam 11 siang. Dan saya belum ada tanda-tanda sampai ke tempat yang saya tuju. Panik, galau, bercampur menjadi satu. Padahal jam 12 siang saya harus kembali ke Kota Tuban. Dalam kepanikan, barulah saya berani bertanya kepada masyarakat sekitar mengenai arah menuju ke kecamatan Rengel (sebelumnya saya hanya mengandalkan peta dari GPS). Beberapa kali bertanya, mendapat jawaban yang ber-ending sama.

"Lurus terus, ikuti jalan, nanti sampai pada pohon Beringin besar ditengah pertigaan, ambil arah ke kanan".

Begitulah kira-kira jawaban dari masyarakat sekitar yang saya tanyai. Saya terus berkendara, mencoba mencari pohon Beringin yang disebutkan. Tetapi, beberapa kali saya malah nyasar. Nyasar ke persawahan yang berujung jalan bebatuan. Putar balik, bertanya lagi dan berkendara lagi, bertanya lagi dan berkendara lagi. Begitu seterusnya. 

Akhir kisah: Pohon beringin ditengah-tengah pertigaan jalan raya.
Akhir kisah: Pohon beringin ditengah-tengah pertigaan jalan raya.

Hingga akhirnya, dipertemukan juga dengan pohon Beringin yang sangat besar. Pohon ini berada ditengah-tengah pertigaan. Kalau dari arah saya waktu itu, berbelok ke kanan berarti menuju ke kecamatan Grabagan dan tembus ke kecamatan Rengel yang menjadi tujuan saya. Berbelok ke kiri berarti menuju ke kecamatan Semanding yang tembus ke Kota Tuban.

Sesekali, tersesat itu memang menyenangkan! Apalagi kalau kita yakin akan mendapati jalan keluar dari ke-tersesat-an yang kita alami!

Pengen menikmati hasil jepretan seorang 'blogger pengembara' yang tersesat? Lihat nih, pelengkap artikel Tersesat! Dan Keindahan Alam Kabupaten Tuban.

Pemandangan dari atas perbukitan: Bukit bebatuan di Tuban.
Pemandangan dari atas perbukitan: Bukit bebatuan di Tuban.

Lereng pegunungan. Menurut saya ini indah, menurutmu?
Lereng pegunungan. Menurut saya ini indah, menurutmu?

Hamparan pemandangan alam Kabupaten Tuban dari atas 'pucuk' bukit.
Hamparan pemandangan alam Kabupaten Tuban dari atas 'pucuk' bukit.

Persawahan berlatar belakang perbukitan. Tiada tanaman soalnya musim kemarau.
Persawahan berlatar belakang perbukitan. Tiada tanaman soalnya musim kemarau.

Pohon galau: Tinggal sendirian tanpa teman. Andai bumiku menghijau kembali!
Pohon galau: Tinggal sendirian tanpa teman. Andai bumiku menghijau kembali!

Pepohonan yang sangat rindang, pertanda sumber mata air.
Pepohonan yang sangat rindang, pertanda sumber mata air.

Perumahan penduduk, berada di kemiringan lereng bukit.
Perumahan penduduk, berada di kemiringan lereng bukit.

Salah satu rumah penduduk yang berada tepat dibawah lereng bukit.
Salah satu rumah penduduk yang berada tepat dibawah lereng bukit.

Pemandangan yang indah bukan? Andai menghijau, pasti lebih indah.
Pemandangan yang indah bukan? Andai menghijau, pasti lebih indah.

Kecepatan dibawah rata-rata. Unkown place.
Kecepatan dibawah rata-rata. Unkown place.

2 Komentar untuk "Tersesat! Dan Keindahan Alam Kabupaten Tuban"

haha.. sama gan.. kemaren sendirian pas pertama kali mau ke Pantai Sowan Bancar ..lewat jalur jatirogo... eh, malah kesasar ke kecamatan Sale - Jateng.. akhirnya istrahat agak lama sambil mncri jalur di Google Maps, dan Alhamdulillah stelah mnempuh jalur jauh smpai juga di Pantai Sowan..

Bentar-bentar, kayak e Aku kenal pemilik blog iki dah? wkwkwkwk
Ini kan anak sesat pengikut alirannya rriinneemm
Hahahahaha

Ok, itu kenapa speedometer di foto segala? mau niru kawan-kawan e dul ta? hahaha

Tinggalkan opini Anda, untuk turut dalam postingan ini [komentar dimoderasi dulu].

Back To Top