Korupsi bisa dimaknai sebagai tindakan pejabat publik yang menyalahgunakan wewenang atau kepercayaan publik untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Tindakan korupsi ini tidak dibenarkan dalam hal apapun juga. Coba tanya pada pak kiyai, coba tanya pada pak pendeta, coba tanya pada pak ketua KPK, semuanya pasti sepakat bahwa korupsi itu tindakan ilegal. Haram!
Sementara itu, gubernur merupakan jabatan politik di Indonesia. Gubernur mengepalai wilayah provinsi. Di Indonesia, sejak beberapa tahun yang lalu Gubernur dipilih beserta wakilnya melalui pemilihan langsung. Pilgub namanya. Pilgub (pemilihan gubernur) dilaksanakan dalam 5 tahun sekali. Dalam pelaksanaan pilgub, beberapa calon akan bertarung memperebutkan hati dan suara rakyat. Perebutan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya yang tidak sedikit inilah, yang pada kelanjutan kisah membuat beberapa gubernur melakukan tindakan korupsi.
Meskipun korupsi sudah jelas-jelas haram, yang namanya manusia kan sukanya 'menerobos' yang haram-haram. Jika tidak kuat iman, sudah bisa dipastikan seorang gubernur bakal terjerat kasus korupsi. Apalagi, gubernur yang wilayahnya memiliki sumber daya alam melimpah. Peluang untuk korupsi makin melimpah pula.
Salah satu wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah adalah Provinsi Riau. Sumber daya alam di Provinsi Riau berupa minyak bumi dan gas, serta emas, maupun hasil hutan dan perkebunan.
Mengantisipasi tindakan korupsi, pemerintah pusat mendirikan lembaga anti korupsi, terkadang juga disebut sebagai lembaga anti rasuah. Nama lembaga ini adalah KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi. Keberadaan KPK hingga hari ini sangatlah heroik. Banyak kasus tindak kejahatan korupsi ditangani oleh KPK dan berhasil menjebloskan para tersangka korupsi dengan hukuman maksimal.
Berbicara mengenai KPK, Gubernur Riau dan Korupsi, ketiga hal ini sekarang sangat berkaitan. Lihat berita tadi malam? Di sela-sela panasnya sidang pengesahan RUU Pilkada, berita (tidak) mengejutkan datang dari KPK. KPK melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) terhadap seorang gubernur.
Gubernur yang ditangkap di perumahan elite Cibubur malam tadi, bukanlah gubernur pertama dari daerahnya yang ditangkap KPK. Tercatat, dia merupakan orang ketiga dari provinsi itu yang melakukan tindak kejahatan korupsi. Gubernur dari daerah itu yang pertama dicokol KPK bernama Saleh Djasit. Disusul gubernur kedua yang juga dicokol KPK bernama Rusli Zainal. Annas Maamun, sebagai gubernur ketiga yang juga turut dicokol KPK tadi malam.
Mereka bertiga berasal dari provinsi yang sama, mereka bertiga menjabat sebagai gubernur di provinsi yang sama dalam masa jabatan berbeda. Provinsi yang nasibnya begitu jelek (dipimpin oleh 3 gubernur korup) itu adalah Provinsi Riau. Itu lho, provinsi kabut asap, provinsi dimana seorang teman blogger tinggal.
Dengan adanya penangkapan gubernur Riau untuk ketiga kali pada tadi malam, KPK mencatatkan 'hattrick' penangkapan gubernur. Sejarah baru! Sejarah yang sama sekali tidak bisa dibanggakan!
Oiya, sebelum gubernur Annas Maamun ini ditangkap, di daerah kekuasaannya sana pada pertengahan September terjadi bencana kabut asap LAGI. Banyak warga masyarakat disana yang koar-koar di internet menyalahkan pemerintah pusat atas bencana kabut asap itu.
Penutup dari opini tulisan berjudul KPK, Gubernur Riau dan Korupsi ini, saya sarankan sebelum menyalahkan pemerintah pusat, salahkan dahulu pemerintah daerah kalian. Lebih jauh, salahkan diri kalian yang entah kenapa bisa memilih gubernur korup untuk ketiga kalinya.
Referensi :
- Riau
- KPK Hattrick Tangkapi Gubernur Riau
Perlu dibaca :
- Kabut Asap Jilid 2, Stop Karhutla!
Meskipun korupsi sudah jelas-jelas haram, yang namanya manusia kan sukanya 'menerobos' yang haram-haram. Jika tidak kuat iman, sudah bisa dipastikan seorang gubernur bakal terjerat kasus korupsi. Apalagi, gubernur yang wilayahnya memiliki sumber daya alam melimpah. Peluang untuk korupsi makin melimpah pula.
Salah satu wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah adalah Provinsi Riau. Sumber daya alam di Provinsi Riau berupa minyak bumi dan gas, serta emas, maupun hasil hutan dan perkebunan.
Mengantisipasi tindakan korupsi, pemerintah pusat mendirikan lembaga anti korupsi, terkadang juga disebut sebagai lembaga anti rasuah. Nama lembaga ini adalah KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi. Keberadaan KPK hingga hari ini sangatlah heroik. Banyak kasus tindak kejahatan korupsi ditangani oleh KPK dan berhasil menjebloskan para tersangka korupsi dengan hukuman maksimal.
KPK, Gubernur Riau dan Korupsi (sumber sidomi) |
Gubernur yang ditangkap di perumahan elite Cibubur malam tadi, bukanlah gubernur pertama dari daerahnya yang ditangkap KPK. Tercatat, dia merupakan orang ketiga dari provinsi itu yang melakukan tindak kejahatan korupsi. Gubernur dari daerah itu yang pertama dicokol KPK bernama Saleh Djasit. Disusul gubernur kedua yang juga dicokol KPK bernama Rusli Zainal. Annas Maamun, sebagai gubernur ketiga yang juga turut dicokol KPK tadi malam.
Mereka bertiga berasal dari provinsi yang sama, mereka bertiga menjabat sebagai gubernur di provinsi yang sama dalam masa jabatan berbeda. Provinsi yang nasibnya begitu jelek (dipimpin oleh 3 gubernur korup) itu adalah Provinsi Riau. Itu lho, provinsi kabut asap, provinsi dimana seorang teman blogger tinggal.
Dengan adanya penangkapan gubernur Riau untuk ketiga kali pada tadi malam, KPK mencatatkan 'hattrick' penangkapan gubernur. Sejarah baru! Sejarah yang sama sekali tidak bisa dibanggakan!
Oiya, sebelum gubernur Annas Maamun ini ditangkap, di daerah kekuasaannya sana pada pertengahan September terjadi bencana kabut asap LAGI. Banyak warga masyarakat disana yang koar-koar di internet menyalahkan pemerintah pusat atas bencana kabut asap itu.
Penutup dari opini tulisan berjudul KPK, Gubernur Riau dan Korupsi ini, saya sarankan sebelum menyalahkan pemerintah pusat, salahkan dahulu pemerintah daerah kalian. Lebih jauh, salahkan diri kalian yang entah kenapa bisa memilih gubernur korup untuk ketiga kalinya.
Bahkan Keledai pun Tidak Akan Jatuh Di Lubang yang Sama!
Referensi :
- Riau
- KPK Hattrick Tangkapi Gubernur Riau
Perlu dibaca :
- Kabut Asap Jilid 2, Stop Karhutla!
13 Komentar untuk "KPK, Gubernur Riau dan Korupsi "
gua gak milih dia ya mblo, kenapa koar2 minta tolong sama presiden?? karena gua ikut kampanye untuk mendesak presiden bersama greenpeace melindungi hutan Indonesia mblo, gak cuma Riau aja. Lagian gua juga udah tau kalau pemerintah daerah gak bakal mampu lagi menertibkan pembakaran lahan ini mblo,kalau mau menyalahkan, banyak pemerintah daerah yg harus disalahkan karena asap gak cuma di Riau aja, merata se sumatera mblo. Zaman sekarang masyarakat mah disogok pake uang aja langsung milih mblo, emang udah dari bawah sampai atas aja gak ada yang beres kita mah -____-
Semua salah, mungkin gua juga udah salah mblo
Haduhhh, korupsi memang lingkaran setan. Gak peduli dia Ratu ataupun ANnas (cuma manusia/rakyat jelata) tetep aja bisa kena. Haduuuh, semoga bangsa ini dilindungi oleh Tuhan! :)
Ini tulisannya wartawan banget ya.. sudah profesional lah
Kalau menurut gue sih, ini masalah ketegasan sanksi korupsi aja. Harusnya ada hukuman yang benar-benar membuat seorang pelaku korupsi merasa jera, hingga membuat seorang pejabat publik berpikir ulang untuk melakukan korupsi.
Hari ini, RUU Pilkada disahkan. Semakin aneh saja negara demokrasiku :(
Sebagai warga Riau, saya kecewa dengan yang telah terjadi, tapi alah daya saya sebagai seorang rakyat.
Asik! Seneng sih ada yang bahas politik gini. Favorite banget. Tapi karena pikiran masih enggan mikir hal yg berat jd ga peduli aja belakangan ini pasca MK nolak gugatan prabowo. *malah curhat
Setuju! Banyak meme juga yg di buat tentang kebakaran di riau disangkurpautin sama korupnya pimpinan daerah mereka. Ketawa aja liatnya'-'
Nice post bro.
iya sih, tapi yg paling lantang, yg aku denger sih dari riau sana.. masyarakat tingkat bawah emang masih banyak yg kyk gitu mblo, memilih karena dibayar uang yg ga seberapa. yah, moga saja setelah ini ga ada ceritanya gubernur riau di tangkepin lagi oleh penegak hukum...
amin bro... emang dah, korupsi dah susah kyknya diberantas dari Indonesia. semoga saja meskipun susah diberantas, korupsi bisa berkurang
penyesalan sih udah ga ada gunanya bro, tinggal berdoa aja semoga masa depan riau mendapat pemimpin yg lebih amanah lagi
hehe, aku belum lihat meme kyk gitu... wah, pendukung prabowo? tenang aja, kan prabowo dan kawan kawan habis menang , ngegolin ruu pilkada jadi uu pilkada..
:)
yup, setuju. selama ini pelaku korupsi mendapat sanksi yang kesannya sama sekali tidak membuat jera. kalau menurutku, terdakwa korupsi dihukum dengan dijauhkan dari orang2 yg mereka cintai. terlihat tidak manusiawi memang, tapi kalau hal ini dilakukan, mungkin akan banyak calon koruptor yang berpikir berulang untuk melakukan tindakan ilegal ini
Mblo? wkwkw
AKu baru tau lho ada julukan baru.
Eh Jim, masih inget aku ndak? Hahaaha
Kebacut kalo lupa, masa ingetnya sama Munir bin Riinneemm aja wkwkw
Oh iya, kalo bicara tentang penangkapan ini lho ya, jujur aku kaget banget. Lha ya mosok bisa sampe ketiga kalinya KPK main cantik gini.
Beuh, ada yang gak beres ini rupanya disana.
masih ingatlah, generasi tetua dari ngalam kok dilupakan wkwkwk...
ga tau tuh bocah diatas manggil mblo ke aku, kasian kalo dimarahin. hehe
yup, sepakat, mosok tiga kali keciduk sama kpk, apa ya ndak malu punya kelakuan gitu, tapi ya, mungkin kebanyakan cobaannya kali bang, semoga aja sih riau setelah ini mendapat pemimpin yg amanah lagi
cieeee yg lagi pada reunian ngebahas tentang provinsi gw lagi, haha nama rinem pake dibawa-bawa,mbloo mblooo haha
Tinggalkan opini Anda, untuk turut dalam postingan ini [komentar dimoderasi dulu].