Lewat Pendidikan, Kita Benahi Generasi - Waktu
berjalan meninggalkan masa demi masa. Dengan terus berjalan waktu, umur seorang
manusia akan semakin terkikis dan berkurang. Hidup yang memilki batas akhir pun
akhirnya membuat seorang manusia terus membenahi diri dan mengusahakan hidup
yang lebih berarti dari sebelumnya. Itulah yang diinginkan. Dan itu pasti.
Tentu
telah disadari dan memang tak dapat dipungkiri tentang rendahnya tingkat
kepuasaan manusia dalam banyak hal. Dan berangkat dari sinilah muncul keinginan
manusia untuk hidup dengan nilai yang lebih tinggi. Menjadi suatu hal yang
janggal, tatkala seorang manusia tidak menginginkan kehidupan yang berkualitas.
Banyak
hal dilakukan oleh seseorang demi terciptanya masa depan cerah dan hidup yang
lebih indah. Seperti halnya orang tua yang memberikan fasilitas pendidikan yang
baik dan layak -menurut mereka- pada anak turun mereka yang diharapkan akan
menjadi anak turun yang lebih baik dari para sesepuhnya.
Begitu
pula dengan berharapnya bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik dari waktu-waktu
yang telah terlewati. Sangatlah mustahil
dan sangat konyol apabila bangsa ini berharap menjadi bangsa yang bangsat dan
lebih bangsat lagi dari hari kemarin. Dan bangsa ini berharap pada pemuda untuk
membawa bangsa ini lebih. Tidak pada manusia yang ada dibangsa lain. Bangsa
Indonesia berharap pada generasinya sendiri, generasi pemuda pribumi. Dan siap
atau tidak, pada suatu saat generasi sekarang inilah yang akan mengendalikan
laju bangsa Indonesia. Maka, amat sangat diharapkan generasi sekarang ini
memiliki kompetensi dan ability yang mumpuni untuk mengatur laju kendali bangsa
dimasa mendatang. Dan itu berlaku disegala lini.
Namun
melihat sikap dan tingkah laku para remaja dan pemuda –baca :pemuda- kita saat
ini. Rasa ragu akan kemampuan generasi sekarang nampaknya mulai merasuki
otak-otak para tokoh bangsa, para sesepuh panduduk Indoensia, dan
masyarakat yang berharap perbaikan bangsa indonesia. Bagaimana mungkin generasi
sekarang yang hoby menyeleweng ini akan di amanahi memegang dan mengatur
kendali bangsa. Sepertinya tidak mungkin, kecuali ada perubahan dari para
pemuda yang semoga perlahan mulai sadar –dan semoga bisa dan cepat sadar- bahwa
mereka dibutuhkan.
Perubahan dan pembenahan pada diri mereka pun harus
dilakukan demi bekal dimasa mendatang. Dan inilah yang kini diinginkan oleh
banyak kalangan yang mengerti, memahami, dan respect pada indonesia. Sangat
diharapkan perubahan bisa dan cepat terjadi. Sebelum generasi sekarang
benar-benar memegang kendali bangsa yang masih dalam keadaan labil karena para
penghuninya yang belum juga sadar betapa berpengarunya pemikiran, sikap, dan
perilaku mereka bagi Indonesia.
Sebagai
manusia yang masih dalam keadaan potensial mencari ilmu dan memperluas wawasan.
Pemuda negeri ini memanfaat kesempatan ini untuk suatu hal positif dimasa
mendatang. Apalagi amanah mengendalikan bangsa sudah pasti akan turun kepada
generasi muda saat ini.
Banyak
hal yang bisa dilakukan pemuda. Seperti apa yang pernah dikatakan oleh presiden
kita yang bijaksana sekaligus presiden kita yang pertama yaitu Ir. Soekarno.
“Beri saya 10 anak muda. Maka aku akan menaklukan dunia”. Ini bukti bahwa
ditangan pemuda, banyak hal bisa terjadi.
Mengapa
harus pemuda yang dipilih soekarno ? Pemuda memilki semangat yang berkobar. Dan
otak manusia paling potensial dalam menyerap pembelajaran yaitu pada saat
manusia memasuki usia remaja dan di usia yang telah bisa dibilang pemuda.
Potensial otak pada seorang manusia ada pada kisaran umur 13-25. Agaknya
seokarno memilih proyeksi jangka panjang saat memilih pemuda untuk diajak
menaklukan dunia. Ketika pemuda telah mendapatkan sebuah pengalaman –yang
banyak orang bilang bahwa pengalaman adalah guru terbaik- maka pengalaman
itulah yang akan membawa pemuda pada sebuah kemampuan yang luar biasa. Dan dari
sinilah, soekarno yakin mampu menaklukan dunia, dengan 10 anak muda.
Pengarahan
yang benarlah yang kini dibutuhkan oleh seorang pemuda. Perlu ada yang
menggandeng pemuda menuju jalur yang benar. Komunitas pertemanan antar pemuda yang
tidak benar akan mendominasi sikap dan pemikiran mereka apabila semua element
enggan untuk menggandeng jalan mereka yang sedang gencar-gencarnya dihantam
badai ujian kehidupan. Perlu ada wadah yang tepat untuk mengoptimalkan potensi
mereka. Hal ini untuk memberikan pengarahan yang benar dan menjauhkan dari
pergaulan yang tak benar.
Pergaulan
dan pertalian persahabatan yang tak tepat adalah faktor besar tercemarnya
pemikiran dan sikap para pemuda. Apalagi bila mereka tidak memiliki tameng dan
filter yang berkualitas untuk menghadang dan menyaring penyelewengan yang
memang sudah seharusnya dibuang. Maka harus ada yang element –dari pihak apapun
dan manapun- yang telah berpengalaman dan kompeten dalam mengarahkan potensi
positif yang dimiliki pemuda.
Besarnya
jumlah penyelewengan (melakukan tindakan-tindakan yang tidak dibenarkan oleh
hukum apapun. Baik agama maupun negara) yang dilakukan oleh pemuda tidak
mungkin dibiarkan berkembang dan tumbuh semakin besar. Maka pembenahan pada genenasi
yang tak mudah ini harus segera dilakukan. Karena pasti akan butuh waktu yang
tak sebentar untuk adaptasi pemuda yang terlanjur tenggelam dalam samudera
penyelewengan hidup untuk meluncur ke dunia yang lebih baik.
Yang
seharusnya benar-benar terjun langsung dan diharapkan kontribusi besarnya dalam
pembenahan generasi sekarang ini adalah pemerintah bangsa Indonesia sendiri. Pemerintah
memiliki kewajiban dan tanggungjawab besar atas masa depan pemuda dan masa
depan bangsa Indonesia. Tindakan harus dilakukan untuk menanggulangi masalah
yang menyangkut masa sekarang dan masa depan ini sesuai kewajiban dan tanggung
jawab mereka sebagai pemerintah.
Tentu
tidak semua pemuda masuk dalam golongan penyeleweng. Masih banyak pemuda yang
patut diapresiasi kegigihan dan prestasi mereka dalam dunia keilmuan –pendidikan- dan menjaga
tingkah laku. Dalam dunia pendidikan yang formal yang menggunakan standard kurikulum
pemerintah, maupun non-formal yang lepas dari batasan kurikulum –materi bebas-.
Pada pemuda yang berprestasi –memulai start pembenahan hidup lebih dulu- inilah,
bangsa indonesia bisa berharap –lebih awal (berancang-ancang)- sedikit menitipkan
amanah masa depan bangsa yang lebih baik.
Dengan
adanya kaum berprestasi ini maka sedikit sinar telah muncul mencerahkan
masa depan bangsa. Yang ditakutkan adalah terjadinya kebodohan para penyeleweng
yang enggan meninggalkan penyelewengan mereka dengan berpangku tangan pada
pemuda yang telah lebih dulu memulai start perbaikan masa depan.
Indonesia
adalah milik bersama. Tiap individu manusia yang ada di Indonesia memilki
kewajiban dan tanggungjawab atas apa yang terjadi pada bangsa Indonesia. Maka
diharapkan setiap element, golongan, kelompok, dan tiap-tiap individu pemuda
tidak enggan bekerja sama untuk memperbaiki bangsa Indonesia dimasa depan.
Keengganan untuk bekerja sama dan keengganan untuk saling membantu akan
mempersulit cerahnya masa depan bangsa. Partisipasi positif dalam bentuk apapun
sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Jangan ada virus yang akan semakin memperumit
dan mempersulit baiknya bangsa Indonesia dengan melakukan tindakan-tindakan
yang merusak fondasi, dan strategi para pemuda yang berusaha dengan gigih
membawa indonesia menjadi lebih baik. Apalagi menularkan pada generasi setelah
generasi ini. Apabila penularan terjadi, maka opositor perbaikan akan hidup
dalam jangka waktu yang lebih lama lagi. Dan itu artinya, perbaikan bangsa yang
berusaha menyongsong cerahnya masa depan ini akan terus dibayang-bayangi
kesulitan pembenahan.
Semoga
saja para pemuda yang belum sadar akan pentingnya perbaikan segera disadarkan
oleh Tuhan penggenggam hati manusia. Dengan melaksanakan tindakan nyata demi
efektifnya pembenahan di Indonesia. Semoga di masa mendatang para penyeleweng
dan para virus bangsa terkikis dan semakin berkurang. Termasuk virus yang ada pada diri kita semua. Amin.
0 Komentar untuk "Lewat Pendidikan, Kita Benahi Generasi"
Tinggalkan opini Anda, untuk turut dalam postingan ini [komentar dimoderasi dulu].