Kebakaran di Kantor Setneg (Opini)

Oleh Ahmad Mu'azim Abidin

Jumat, 22 Maret 2013

Bagikan :

Tweet

Selamat berhari jum'at semuanya, hari yang cerah dan dengan jiwa yang cerah juga kan? Jiwanya enggak sepi kan? Yah, meskipun jomblo tapi hari jum'at ini harus tetap semangat kan ya...

Kebakaran di Kantor Setneg (Opini). Gua ingin turut mengutarakan opini gua nih Mblo, soal kebakaran yang cetar membahana kemarin sore tuh, dimana itu tempatnya... Dimana... *mikir* ... Oiya, di kantornya Om Hatta Rajasa pas tahun 2007 - 2009, sebelum Om Hatta diangkat jadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia mulai 22 Oktober 2009 - sekarang. Lhoh, kok gua tau detailnya? Iya lah, lha wong nyontek Wikipedia.

Inikah yang dinamakan Walking in the Fire?

Oke fokus Mblo, kembali pada kebakaran di kantor Setneg. Yang namanya kantor Sekretaris pasti berkas-berkas yang tersimpan sangatlah banyak dan beberapa diantara yang banyak itu pastilah berkas penting. Nah, yang kemarin kebakaran adalah kantor dari Sekretaris Negara, berarti yang "terbakar" ya kemungkinan dokumen penting milik N.E.G.A.R.A. Bahaya tuh, bisa-bisa data gua sebagai cowok gante**g ikutan terbakar lagi *Oke, salah fokus*.

Menurut sumber dari kompas, kebakaran ini tuh bisa sampe menghanguskan lantai 2 dan lantai 3 gedung Setneg (nama keren Sekretaris Negara) karena lantai tersebut "hanyalah" ruang sidang yang jarang digunakan. Selain jarang digunakan, ternyata ruang yang terbakar kemarin tidak memiliki sistem pemadam kebakaran yang baik.

Salah satu sistem pemadam kebakaran yang seharusnya bisa mencegah kebakaran membesar adalah alarm peringatan kebakaran, tapi tuh ya... Menurut berita yang sama dari sumber yang sama juga, sistem alarm peringatan kebakaran di gedung Setneg tidak berfungsi, alarmnya BOBROK. Parahnya lagi, sistem alarm peringatan kebakaran ini membuat pegawai yang bekerja disitu enggak menyadari kalau kantornya di lantai 2 dan 3 sedang terbakar. Sadar-sadar ternyata api sudah membesar, dan Mblo, ternyata hidran (sumber air untuk memadamkan api) disana dikatakan Hidran tua alias hidran lama, hidran usang.

It's the show!

Jadilah, api cepat membesar. Apalagi satu unit mobil pemadam kebakaran yang stand by di gedung Setneg "cuma" mobil pemadam kecil, jadi ya tidak bisa memadamkan api karena tangga milik mobil pemadam kebakaran tidak bisa menjangkau lantai 2 dan 3. Ditambah lagi, hembusan angin kencang yang membuat semakin keder pemadam kebakaran gedung Setneg dengan mobil pemadam kebakaran yang kecil.

Menurut opini gua sih :

1. Gedung sebesar itu kok "seperti" tidak ada yang merawat ya, selama ini apakah tidak ada anggaran perawatan untuk gedung tersebut? Kenapa kok bisa, alarm peringatan kebakaran sampai tidak berfungsi. Apa jangan-jangan, uang perawatan gedung tersebut di.... *lanjutkan sendiri*.

2. Kesiapan pemadam kebakaran, lha wong gedungnya besar dan juga gedung yang sangat vital bagi N.E.G.A.R.A, kok hanya distand bykan satu unit mobil pemadam kebakaran yang kecil. Mana hidrannya sudah usang. Hidran usang boleh saja, tapi harus tetap berfungsi. Sama seperti hati seorang jomblo, yang meskipun sudah usang tanpa cinta, tetapi masih bisa merasakan jatuh cinta. Bisa stalk-stalkingan cewek cakep.

Ya sudahlah, gua bukan pegawai di kantor Setneg, gua cuma turut prihatin saja atas kejadian yang menurut gua memalukan. Semoga nantinya akan ada pembenahan pada gedung-gedung milik pemerintahan lainnya berkaitan dengan sistem keamanan terhadap kebakaran. Sistem alarm, sistem hidran, mobil pemadam kebakaran dan seluruh pegawai yang harus tangkas dalam menghadapi kejadian yang tak terduga seperti kebakaran kemarin.

Jangan saling menyalahkan atas kejadian ini. Jadikan momen dan kejadian yang tidak pernah diharapkan ini sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi sistem keamanan gedung milik pemerintah dan (juga) milik swasta.

Ini dia beberapa Foto Kebakaran Kantor Setneg (dari berbagai sumber) :

Kebakaran kantor Setneg tampak dari atas.

 

Kebakaran kantor Setneg tampak dari samping.

Seluruh tulisan dalam artikel Kebakaran di Kantor Setneg (Opini) murni opini dari gua, segala bentuk yang tidak/kurang berkenan gua mohon maaf. Dan tulisan gua ini tiada muatan politisnya sama sekali, soalnya gua masih unyu dan belum ternodai oleh politik. Bye, Jumu'ah Mubarok for us.

Infokan teman :

Tweet

Tag : Everything, id., Jum'at