Selamat malam sobat blogger :)
Tips Menggunakan Code Blocks - Code Blocks, salah satu IDE (integrated development environment) atau kompiler pemrograman C++ adalah mainan baru saya saat ini. Code Blocks menjadi mainan alternatif (khusus ketika berada dilab kampus) karena ketiadaan Borland C++ yang biasanya setia menemani saya meng-coding pemrogaman C++.
Awal mengenal Code Blocks, saya tidak tahu pasti kapan itu terjadi, namun seingat saya, pertama kali saya melihat kompiler C++ Code Blocks ini saat mata kuliah Struktur Data. Dosen pengajar menggunakan Code Blocks dalam menuliskan skrip program tentang Array dan Stack [Push & Pop]. Saya yang terbiasa menggunakan Borland C++ tidak begitu tertarik menggunakannya (soalnya belum punya master instalasinya hehe).
Hari berganti hari, ketidak perdulian atau lebih tepatnya ketidak tertarikan saya pada Code Blocks akhirnya terhenti. Tepat hari Sabtu kemarin, pada saat praktikum Struktur Data untuk pertemuan kali pertama, saya terpaksa harus memilih satu diantara dua pilihan sulit. Menggunakan kompiler Code Blocks yang lebih modern atau menggunakan kompiler Turbo C++ yang berbasis teks itu.
Keduanya saya coba pada waktu itu, sama-sama menyenangkannya (menantang). Juga sama-sama membuat pusing (karena skrip program sering error).
Hingga akhirnya hari ini, saya menyadari kalau Code Blocks itu bak gadis perawan. Sangat mengagumkan untuk digunakan meng-coding C++. Ini terjadi setelah hampir se-sore-an hari tadi saya harus berkutat dengan Code Blocks di lab Teknik Informatika kampus. Belajar sekaligus membelajari adik kelas. Sangat menyenangkan hari ini!
Oiya, saya punya beberapa tips bagi kalian yang ingin mencoba Code Blocks, berikut Tips Menggunakan Code Blocks ala saya:
Tips Menggunakan Code Blocks - Code Blocks, salah satu IDE (integrated development environment) atau kompiler pemrograman C++ adalah mainan baru saya saat ini. Code Blocks menjadi mainan alternatif (khusus ketika berada dilab kampus) karena ketiadaan Borland C++ yang biasanya setia menemani saya meng-coding pemrogaman C++.
Awal mengenal Code Blocks, saya tidak tahu pasti kapan itu terjadi, namun seingat saya, pertama kali saya melihat kompiler C++ Code Blocks ini saat mata kuliah Struktur Data. Dosen pengajar menggunakan Code Blocks dalam menuliskan skrip program tentang Array dan Stack [Push & Pop]. Saya yang terbiasa menggunakan Borland C++ tidak begitu tertarik menggunakannya (soalnya belum punya master instalasinya hehe).
Logo Code Blocks |
Hari berganti hari, ketidak perdulian atau lebih tepatnya ketidak tertarikan saya pada Code Blocks akhirnya terhenti. Tepat hari Sabtu kemarin, pada saat praktikum Struktur Data untuk pertemuan kali pertama, saya terpaksa harus memilih satu diantara dua pilihan sulit. Menggunakan kompiler Code Blocks yang lebih modern atau menggunakan kompiler Turbo C++ yang berbasis teks itu.
Keduanya saya coba pada waktu itu, sama-sama menyenangkannya (menantang). Juga sama-sama membuat pusing (karena skrip program sering error).
Hingga akhirnya hari ini, saya menyadari kalau Code Blocks itu bak gadis perawan. Sangat mengagumkan untuk digunakan meng-coding C++. Ini terjadi setelah hampir se-sore-an hari tadi saya harus berkutat dengan Code Blocks di lab Teknik Informatika kampus. Belajar sekaligus membelajari adik kelas. Sangat menyenangkan hari ini!
Oiya, saya punya beberapa tips bagi kalian yang ingin mencoba Code Blocks, berikut Tips Menggunakan Code Blocks ala saya:
- Rileks : Usahakan untuk tetap rileks pada saat meng-coding program menggunakan Code Blocks. Apabila terjadi error, coba baca dan pahami keterangan yang muncul dibagian bawah teks editor. Kalau rileks, pasti akan tahu kesalahan program, dan kita bisa memperbaikinya.
- Jangan buat project baru : Mungkin hal ini sepele, tetapi bisa menjadi masalah ketika skrip program yang sudah susah payah kita tulis tidak bisa dijalankan secara langsung. Permasalahannya (setahu saya) adalah karena pilihan untuk membuat project baru. Yang seharusnya dipilih adalah memilih Blank File (File >> New >> Blank File).
- Jangan simpan Blank File di direktori root (tempat instalasi Windows) : Tadi sore, banyak adik kelas yang sudah susah payah menulis skrip program. Naasnya, skrip yang sudah susah payah ditulis itu tidak bisa dijalankan. Saya coba teliti, ternyata disimpan di direktori root (C:\...), saya coba simpan di Document, skrip bisa dijalankan. Saya pun berkesimpulan, jangan menyimpan Blank File di direktori tempat kita menginstal Windows (direktori root).
Tiga itu saja, tips yang mungkin bisa berguna bagi kita yang ingin mencoba 'bermain' dengan Code Blocks dalam menciptakan program berbasis bahasa pemrograman C++. Ketiga tips diatas based on true story yang saya alami tadi sore.
Mohon kritik dan sarannya kalau ada yang salah :)
2 Komentar untuk "Tips Menggunakan Code Blocks"
kali ini saya hanya bisa melongo menyimak pelajaran dari sang ahlinya
gg paham masalah itu sob , , ,
salam kenal. . .
mampir diblog ane ya sob . . .
Tinggalkan opini Anda, untuk turut dalam postingan ini [komentar dimoderasi dulu].