Selamat siang!!!
Ngeblog lagi nih akhirnya. Setelah 'agak' lama tidak menjamah blog karena ThinkPad T61 terkena gangguan tidak bisa nyambung ke internet.
Selama beberapa hari ini, banyak kejadian yang mungkin menarik untuk dituliskan di blog. Salah satu kejadian yang menarik adalah soal partisi harddisk Toshiba Satellite B40-A. Laptop Toshiba ini, kepunyaan teman saya. Tiga hari berturut-turut (ahad - senin - selasa) di inapkan di tempat saya karena laptopnya error setelah install dual boot Windows 8 + Ubuntu.
Spesifikasi laptop Toshiba Satellite B40-A ini tidak main-main. Tercatat menggunakan Intel(R) Celeron(R) ~1.9GHz dual CPU, memori RAM sebesar 2GB, dan Harddisk sebesar 500GB. Dengan spesifikasi yang demikian itu, seharusnya tidak ada masalah error kalau di dual boot. Jangankan dual boot, triple boot atau bahkan quad boot aja Toshiba Satellite B40-A ini seharusnya bisa!
Lalu kenapa temanmu kok error saat dual boot?
Penyebab kegagalannya men-dual boot adalah kesalahan partisi harddisk. Seharusnya dia membaca artikel Rumus Ampuh Partisi Harddisk Laptop (Dual Boot) terlebih dahulu agar dual bootnya bisa dilakukan dengan sukses :D #promosi.
Kesalahan pembagian partisi ini memang sangatlah lumrah terjadi. Terlebih apabila yang mencoba men-dual boot sistem operasi itu masih dalam tahap coba-coba. Meskipun disini saya katakan sebagai hal lumrah, kesalahan pembagian partisi seharusnya tidak boleh terjadi. Karena kalau sampai terjadi, akibatnya bisa membuat sistem operasi utama menjadi tidak bisa dipergunakan. Dan paling parahnya adalah data-data yang tersimpan pada harddisk bisa saja terhapus. So, daripada hanya bermodal nekat saat akan men-dual boot, alangkah lebih baiknya membaca tutorial dan tips pembagian partisi seperti yang ada di blog ini terlebih dahulu.
Gambar 1. Pembagian partisi awal di laptop Toshiba milik teman saya. Disitu terlihat seluruh partisi menjadi primary. Hal ini salah. Seharusnya dibuat sebuah tabel partisi (/dev/sda) kemudian didalamnya dibuat partisi-partisi baru dengan ketentuan 3 buah partisi sebagai primary, dan selebihnya sebagai extended.
Gambar 3. Pembagian partisi terbaru. Pada pembagian partisi yang saya buat ini, saya membuat sebuah tabel partisi /dev/sda dengan pembagian partisi didalamnya berupa dua buah partisi primary, dan selebihnya saya jadikan sebagai partisi extended. Partisi primari /dev/sda1 sebagai tempat instalasi sistem operasi Windows, sementara partisi extended /dev/sda6 sebagai tempat instalasi sistem operasi Edubuntu.
Ngeblog lagi nih akhirnya. Setelah 'agak' lama tidak menjamah blog karena ThinkPad T61 terkena gangguan tidak bisa nyambung ke internet.
Selama beberapa hari ini, banyak kejadian yang mungkin menarik untuk dituliskan di blog. Salah satu kejadian yang menarik adalah soal partisi harddisk Toshiba Satellite B40-A. Laptop Toshiba ini, kepunyaan teman saya. Tiga hari berturut-turut (ahad - senin - selasa) di inapkan di tempat saya karena laptopnya error setelah install dual boot Windows 8 + Ubuntu.
Spesifikasi laptop Toshiba Satellite B40-A ini tidak main-main. Tercatat menggunakan Intel(R) Celeron(R) ~1.9GHz dual CPU, memori RAM sebesar 2GB, dan Harddisk sebesar 500GB. Dengan spesifikasi yang demikian itu, seharusnya tidak ada masalah error kalau di dual boot. Jangankan dual boot, triple boot atau bahkan quad boot aja Toshiba Satellite B40-A ini seharusnya bisa!
Lalu kenapa temanmu kok error saat dual boot?
Penyebab kegagalannya men-dual boot adalah kesalahan partisi harddisk. Seharusnya dia membaca artikel Rumus Ampuh Partisi Harddisk Laptop (Dual Boot) terlebih dahulu agar dual bootnya bisa dilakukan dengan sukses :D #promosi.
Kesalahan pembagian partisi ini memang sangatlah lumrah terjadi. Terlebih apabila yang mencoba men-dual boot sistem operasi itu masih dalam tahap coba-coba. Meskipun disini saya katakan sebagai hal lumrah, kesalahan pembagian partisi seharusnya tidak boleh terjadi. Karena kalau sampai terjadi, akibatnya bisa membuat sistem operasi utama menjadi tidak bisa dipergunakan. Dan paling parahnya adalah data-data yang tersimpan pada harddisk bisa saja terhapus. So, daripada hanya bermodal nekat saat akan men-dual boot, alangkah lebih baiknya membaca tutorial dan tips pembagian partisi seperti yang ada di blog ini terlebih dahulu.
Gambar 1. Pembagian partisi awal di laptop Toshiba milik teman saya. Disitu terlihat seluruh partisi menjadi primary. Hal ini salah. Seharusnya dibuat sebuah tabel partisi (/dev/sda) kemudian didalamnya dibuat partisi-partisi baru dengan ketentuan 3 buah partisi sebagai primary, dan selebihnya sebagai extended.
Gambar 1. Partisi awal HDD Toshiba Satellite B40-A |
Gambar 2. Karena dari awal pembagian partisinya sudah salah, maka saya putuskan untuk menghapus seluruh partisi yang ada. Akibatnya, sistem operasi bawaan (windows 8) harus turut terhapus beserta data-data yang untungnya sudah saya pindahkan.
Gambar 2. Penghapusan Partisi HDD Toshiba Satellite B40-A |
Gambar 3. Pembagian partisi terbaru. Pada pembagian partisi yang saya buat ini, saya membuat sebuah tabel partisi /dev/sda dengan pembagian partisi didalamnya berupa dua buah partisi primary, dan selebihnya saya jadikan sebagai partisi extended. Partisi primari /dev/sda1 sebagai tempat instalasi sistem operasi Windows, sementara partisi extended /dev/sda6 sebagai tempat instalasi sistem operasi Edubuntu.
Gambar 3. Partisi baru HDD Toshiba Satellite B40-A |
Oiya, dalam melakukan pengaturan partisi diatas, saya menggunakan aplikasi Gparted yang ada di Edubuntu yang dijalankan secara live melalui Bootable USB. Dengan pembagian partisi yang baru, kini Toshiba Satellite B40-A milik teman saya sudah bisa dual boot menggunakan Windows 7 dan Edubuntu 14.04 LTS.
0 Komentar untuk "Partisi HDD Toshiba Satellite B40-A"
Tinggalkan opini Anda, untuk turut dalam postingan ini [komentar dimoderasi dulu].