Kelangkaan Bawang Merah dan Putih Dipasaran - KaAzima

Azim: Life, Blog, Linux ER

Menulis Lagi... Lagi Menulis.

Kelangkaan Bawang Merah dan Putih Dipasaran

Sebagai seorang warga negara biasa yang berlatar belakang dunia teknologi, saya sebenarnya tidak begitu memiliki pengetahuan yang mumpuni mengenai kelangkaan bawang merah dan bawang putih yang belakangan ini terjadi dipasaran.

***

Kelangkaan bawang merah dan bawang putih yang bila digabungkan akan menghasilkan bawang merah putih, seakan menjadi siklus kelangkaan biasa yang harus dialami masyarakat Indonesia. Sampai saat ini, permasalahan kelangkaan nampaknya belum ada penyelesaian konkret oleh semua stake holder yang berwenang. Belum hilang ingatan (maksud saya belum hilang dari ingatan) ketika industri tempe dan tahu terpuruk setelah kelangkaan kedelai sebagai bahan baku utama industri ini menghilang dari pasaran.

Kelangkaan bahan bakar minyak yang beberapa waktu lalu membuat defisit anggaran APBN yang menghasilkan peraturan kendaraan berplat merah tidak diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi, belum juga hilang dari ingatan kita (kita? : saya saja kalau begitu). Kelangkaan semen, kelangkaan air, kelangkaan penerangan dan kelangkaan demi kelangkaan lain yang seakan menjadi teman setia masyarakat Indonesia di Negara Indonesia yang katanya mempunyai sumber daya alam melimpah ruah.

Sekarang, mari saya ajak Anda semua menyelami permasalahan kelangkaan bawang merah dan bawang putih dipasaran sesuai dengan apa yang ada pada pikiran abstrak saya :

1. Kondisi pasar sebelum kelangkaan : Saya, meskipun tidak terlibat secara aktif dalam pemasaran komoditi bawang merah dan bawang putih, pernah menjadi saksi bagaimana pada masyarakat pedesaan (Desa Kedungjambe : desa tempat saya dilahirkan) produk bawang merah dan bawang putih yang dikonsumsi  dan diperdagangkan berlabelkan China. Yang berarti produk impor dari luar negeri sudah merambah sampai kepada masyarakat pedesaan. Mayoritas alasan menggunakan bawang merah-bawang putih impor adalah harga yang murah dengan kwalitas (besar) yang lebih baik (lebih besar) dibandingkan produk dalam negeri.

2. Ketika pasar dikuasai asing (produk impor) : Mungkin tidak ada diantara kita (kok kita lagi?) yang menyangka bahwa ternyata dibalik membanjirnya produk bawang merah-bawang putih murah berkwalitas (seakan-akan : dari penampilan luarnya) akan menyebabkan goncangan kelangkaan yang baru akhir-akhir ini terasa. Beberapa pemberitaan memberitakan harga bawang merah-bawang putih meroket menembus 100% dari harga sebelumnya.

3. Pemberitaan media mainstream : Televisi bagi masyarakat Indonesia (sebagian) masih menjadi media mainstream untuk dijadikan teman dan sumber mendapatkan informasi dan hiburan. Peran pemberitaan pada televisi secara tidak langsung memberikan kesan bahwa kelangkaan ini adalah hal yang sangat buruk (menurut saya, kelangkaan adalah sebuah hal yang biasa) sehingga seolah-olah tidak akan ada kehidupan tanpa bawang merah-bawang putih. Pemberitaan yang masive ini selain mengakibatkan kekhawatiran dikalangan rumah tangga dan produsen yang mengalami kelangkaan, juga akan memunculkan inisiatif buruk dari supplier untuk menahan barang/stok sehingga harga bawang merah-bawang putih akan menjadi semakin melonjak sekaligus meroket dipasaran.

4. Lalu kini : Kini yang terjadi dipemerintahan, terlihat keteteran dengan kondisi kelangkaan seperti ini (padahal sebelumnya juga sering terjadi kelangkaan : terkesan tidak ada pembelajaran). Padahal (menurut saya) kondisi kelangkaan seperti yang terjadi saat ini adalah hal wajar dalam siklus produksi-konsumsi sebuah produk masal. Kini yang terjadi pada media massa sibuk memanfaatkan pemberitaan tentang kelangkaan bawang merah-bawang putih untuk memperoleh rating yang tinggi dari pemberitaan mereka. Kalau tidak percaya, satu pekan yang akan datang perhatikan, pasti tidak akan seramai saat ini media massa menerjunkan awak beritanya untuk mencari informasi mengenai bawang merah-bawang putih. Lalu yang terjadi pada masyarakat, Anda pembaca tulisan ini pasti juga tahu apa yang terjadi pada masyarakat (terutama ibu-ibu rumah tangga) yang merasa (ikut-ikutan) terbebani dengan kelangkaan sekaligus kenaikan harga bawang merah-bawang putih.

5. Lupakan : Ya, mari kita (lagi-lagi kita) untuk tidak turut dalam siklus masive membicarakan dan memperdebatkan kelangkaan bawang merah-bawang putih yang kini terjadi. Mari berpikiran santai saja dan segera berharap kelangkaan ini segera berakhir.

#Kelangkaan bawang putih itu karena di Eropa sedang musim vampire. Jadi, China yang seharusnya mengekspor ke Indonesia mengalihkannya ke Eropa karena disana harga bawang putih lebih DIHARGAI. #Sesat.

#Wajar kelangkaan bawang putih di Indonesia saat ini terjadi. Karena digunakan KPK untuk mengusir vampire-vampire berdasi yang mengKORUPSI, MENGHISAP uang negara, uang rakyat. #SesatLagi.

#Biarlah kelangkaan bawang merah-bawang putih terjadi, asalkan jangan terjadi kelangkaan kebanggan kepada merah-putih. #SudahTidakSesat.


Sudah ya, Bye... Gua mau nerusin proyek pembuatan laporan Praktikum Pemrograman Dasar Gua.

Tag : Everything, id., Kamis

Related Post:

16 Komentar untuk "Kelangkaan Bawang Merah dan Putih Dipasaran"

hahahaha gw mah gak ikut-ikutan zim, masih ada telor ceplok yang gak butuh bawang untuk dimakan dgn nasi zim, itu udah makanan gw sehari2 lah,,hahaha yg gw pikirin itu adalah kelangkaan cinta dihati gw zim , jiahahahaha #gakpenting

wkwkwkwk
untung di Indonesia ngak ada vampire ya.. gemana coba pas bawang putih di Indonesia lagi langka, terus vampire bertebaran dimana-mana..
Wuaaa...

1. http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/ritel/13/03/14/mjmnbo-kemendag-terbitkan-92-surat-persetujuan-impor-bawang-putih

2. http://regional.kompas.com/read/2013/03/14/0639554/Pemprov.Jatim.Akui.Ada.Indikasi.Penimbunan.Bawang

3. http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/03/14/148960/Hatta-Impor-Bawang-Putih-Jangan-Dibatasi

4. di akun twitter Sekjen DPP Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI): https://twitter.com/riyono_PPNSI juga bisa dibaca beberapa penjelasannya loh dek azim ;;)

kadang2 bingung juga sama beberapa orang Indonesia.. ngomongnya cintai produk Indonesia.. giliran petani Indonesia mau disejahterakan, eeeh produknya ditimbun, trus ngimpor produk deh dari luar negeri, ckckck.. aneh aneh..

*ikut mikirin bawang* *ikut ngasih data*

iya bang, dibali jg lg langka bwangnya. Tp biar aja gt. Nanti jg byasa lg, sama kya kasus2 sblumnya.

haaa...haaa tiba saatnya kita kembali ke zaman agraris, jadi petani dan jadi peternak...kalau pengen makan daging sapi, jadilah peternak sapi.... kalau pengen makan bawang, tanamlah bawang :)

kalau kelangkaan bawang putih ini berlangsung lama...mungkin nanti kita akan menemui banyak orang jadi tensi tinggi...(pasalnya bawang putih secara alami adalah obat mujarab untuk hipertensi) haaa..haa..

menyedihkan ya bangsa kita. bawang pun sekarang langka..hahaa

seharusnya bukan vampir lagi zim, dracula aja..lebih jago menghisapnya :D

"Tidak akan ada kehidupan tanpa bawang merah-bawang putih"....????
Ga setujuuuu,,,, Klo ga ada bwang merah & putih,, gmna bisa nyayur, dan nyambel ????
Org indonesia kan ga bisa mkan tnpa smbeell.. :D

jiahahaha... ngenes itu mesti ya wkwkw... langka yang tidak biasanya, harus diisi sama rrnnmm tuh ya.. hahaha

waduh telor ceplok, kita kok sama ya seleranya, pasti anak kos ya *eh

kayaknya secara eksplisit ada deh, itu yang diacara berita televisi-televisi yang tiap hari diberitain,, yang keluar dari gedung KPK yang dinyatain sebagai tersangka kasus korupsi. secara ekspilit vampire juga tuh

aku ikut apa kalo semuanya udah diikutin sampeyan... mengenaskan *mata melotot* ya, beginilah fakta yang ada dilapangan (sepakbola) negeri berjuluk zamrud khatulistiwa ini

kalo dibali bawangnya langka mungkin karena dipake ngusir ogoh-ogoh kan bang... wah, pantesan aja kalo gitu *eh

baru tahu kalo bawang putih buat ngurangin tensi darah hhhehe... kalo harus jadi penduduk agraris sepertinya aku enggak ikut-ikutan deh...

milih konsumsi produk jadi aja hehhe

ekstrem nih pendapatnya bang pingan hahaha... draculanya seharusnya digantung dibawahnya pohon cabe,. ato kalo enggak gitu dibawahnya toge biar bawang kembali tidak langka

aku orang indonesia juga lho... terbiasa makan tanpa sambal juga lho... sayangnya jarang didapur jadi kurang begitu paham tentang nyayur ataupun nyambal hhhe

hahaha...
berarti terkubur dong draculanya..
biar gak langka lagi, bawang dikasi pupuk yg jitu, yaitu andika kangen band. dijamin subur. lebih ampuh dari pupuk kompos

ahhhh... kenapa jadi ngegosip bawa2 andika sih.. kalo bang pingan aja yang dijadiin pupuk kompos pasti lebih subur deh.. kan katanya baik hati dan suka menabung *eh

Tinggalkan opini Anda, untuk turut dalam postingan ini [komentar dimoderasi dulu].

Back To Top