Halo selamat pagi!!!
Instalasi Debian 6.0.5 di Virtual Machine ini sebenarnya hanya iseng saya lakukan. Daripada di harddisk komputer ada file .iso dari salah satu distro Linux populer ini, ketimbang nganggur ya lebih baik dicoba dimanfaatkan bukan?
Sekilas mengenai Debian, distro yang satu ini menelurkan distro-distro lain yang tidak kalah populer penggunaannya. Salah satu distro turunannya adalah Ubuntu, distro yang banyak orang membicarakannya dan menggunakannya karena kestabilan sistem. Orang tuanya saja populer, apalagi anaknya?
Versi yang saya instal di Virtual Machine pada artikel ini adalah versi 6.0.5, versi lama dari Debian yang terakhir telah tersedia versi 7.6.0 untuk didownload gratis via website resmi Debian [download]. Bagi kalian yang belum punya file .iso, saya sarankan download yang DVD saja. Karena paket DVD lebih lengkap ketimbang paket CD, meskipun ukuran file paket DVD juga lebih besar. 650MB untuk paket CD, dan 4,4GB untuk ukuran paket DVD.
Instalasi Debian 6.0.5 ini sangatlah mudah, semudah Mencicipi Live Linux Slacko Puppy 5.7.0. Yang kalian perlukan utamanya adalah keberanian untuk mencoba. Nah, daripada kelamaan, langsung saja inilah Instalasi Debian 6.0.5 Di Virtual Machine:
1. Booting ke file .iso Debian 6.0.5. Pada menu boot, pilih Install. Bisa juga pilih Graphical install untuk memudahkan proses instalasi.
2. Pilih negara tempat kalian berada. Kalau saya sih, di Indonesia tercinta ini. Setelah dipilih, tekan enter. Oiya, karena instalasi yang saya lakukan berbasis non-gui, maka kita hanya bisa menggunakan perintah keyboar. Mouse tidak berlaku disini!
3. Biarkan sistem melakukan tugasnya. Seluruh komponen yang dibutuhkan untuk instalasi akan dimuat secara otomatis oleh program pemasang Debian 6.0.5.
4. Tuliskan kata sandi pengguna ROOT. ROOT ini adalah super user yang nanti sangat berpengaruh pada kebijakan penggunaan Debian di komputer kalian. Buatlah sandi pengguna Root yang aman, tetapi mudah untuk diingat.
5. Tuliskan nama lengkap dari pengguna baru. Isikan saja dengan nama kalian, boleh juga diisi dengan nama pacar. Tentu pacar kalian, bukan nama pacar orang *eeeaaa.
6. Tentukan kata sandi untuk pengguna baru. Ingat, kata sandi ini untuk pengguna baru yang tadi ditambahkan. Bedakan dengan kata sandi untuk pengguna Root!
7. Sistem akan mengkonfigurasi waktu secara otomatis. Tekan enter saja untuk tiap langkah instalasi.
8. Karena saja ber-waktu WIB, saya pilih kota Jakarta, kemudian tekan enter.
9. Untuk urusan partisi, karena disini menggunakan Virtual Machine, yang tentu saja tidak beresiko dengan kehilangan data, urusan partisi biarlah dikonfigurasi secara otomatis. Kalian tinggal tekan pilih selesai mempartisi bla bla bla dan tekan enter.
10. Konfigurasi berhasil, sistem akan melakukan pemasangan. Tunggu dulu ya!
11. Tidak berapa lama kemudian, pemasangan sistem dasar sudah hampir selesai. Linux memang bisa dihandalkan untuk kecepatan instalasi.
12. Kalau tidak mempunyai akses internet, pilih Tidak lalu tekan enter. Jika memaksa memilih Iya, maka akan muncul pesan kesalahan.
13. Saya memilih Iya, maka sistem akan memindai situs mirror. Kegunaan situs mirror adalah untuk update, upgrade dari aplikasi dan sistem operasi Debian yang terinstal nantinya. Situs mirror ini sangat penting.
14. Karena saya tidak mempunyai jaringan internet, maka muncullan pesan error seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Arahkan (keyboard arrow) ke Lanjutkan lalu tekan enter.
15. Biarkan langkah selanjutnya di-handle sistem. Tunggu saja.
16. Tunggu hingga sistem selesai mengkonfigurasi.
17. Biarkan sistem memilih dan memasang perangkat lunak.
18. Untuk mengikuti survei, pilih Ya, untuk tidak usah mengikuti survei, pilih Tidak lalu enter.
19. Otomatis sistem akan memilih dan memasang perangkat lunak. Tunggu saja lagi.
20. Tunggu saja prosesnya.
21. Harus setia menunggu. Tidak lama kok!
22. Hasil setia menunggu, instalasi Debian 6.0.5 sudah hampir selesai dengan keberhasilan gemilang. Hehe.
23. Pilih Ya untuk memasang boot loader Grub. Kegunaan boot loader ini untuk memilih sistem operasi mana yang akan dijalankan pada saat komputer dihidupkan. Sangat berguna bagi yang men-dual boot komputernya.
24. Masih harus sabar menunggu. Ini yang terakhir.
25. Sistem akan secara otomatis me-restart proses instalasi ini.
26. Selesai! Debian 6.0.5 berhasil di instal di Virtual Machine. Tampilan dari boot loader Grub yang tadi diinstal adalah seperti dibawah ini:
27. Biarkan proses booting ke sistem Debian 6.0.5 yang sudah terinstal berjalan.
28. Pilih user untuk login, kemudian masukkan kata sandi yang tadi sudah dibuat.
29. Inilah tampilan desktop Debian 6.0.5. Karena masih awal, terkadang menu-menu belum muncul.
30. Tampilan desktop Debian 6.0.5 degan menu-menu yang sudah muncul. Mainan baru telah selesai diinstal. Silahkan 'berbulan madu' dengan mainan ini.
Instalasi Debian 6.0.5 sangat mudah bukan? Hanya perlu sedikit pengaturan saja, tinggal tunggu, otomatis sistem akan terkonfigurasi dan siap dijalankan. Proses instalasi untuk laptop secara langsung (bukan virtualisasi) tidak jauh berbeda dari 30 langkah di artikel ini. Jadi, langkah-langkah diatas bisa diaplikasikan untuk instalasi Debian 6.0.5 di komputer real.
Selamat mencoba :)
Instalasi Debian 6.0.5 di Virtual Machine ini sebenarnya hanya iseng saya lakukan. Daripada di harddisk komputer ada file .iso dari salah satu distro Linux populer ini, ketimbang nganggur ya lebih baik dicoba dimanfaatkan bukan?
Sekilas mengenai Debian, distro yang satu ini menelurkan distro-distro lain yang tidak kalah populer penggunaannya. Salah satu distro turunannya adalah Ubuntu, distro yang banyak orang membicarakannya dan menggunakannya karena kestabilan sistem. Orang tuanya saja populer, apalagi anaknya?
Versi yang saya instal di Virtual Machine pada artikel ini adalah versi 6.0.5, versi lama dari Debian yang terakhir telah tersedia versi 7.6.0 untuk didownload gratis via website resmi Debian [download]. Bagi kalian yang belum punya file .iso, saya sarankan download yang DVD saja. Karena paket DVD lebih lengkap ketimbang paket CD, meskipun ukuran file paket DVD juga lebih besar. 650MB untuk paket CD, dan 4,4GB untuk ukuran paket DVD.
Instalasi Debian 6.0.5 ini sangatlah mudah, semudah Mencicipi Live Linux Slacko Puppy 5.7.0. Yang kalian perlukan utamanya adalah keberanian untuk mencoba. Nah, daripada kelamaan, langsung saja inilah Instalasi Debian 6.0.5 Di Virtual Machine:
1. Booting ke file .iso Debian 6.0.5. Pada menu boot, pilih Install. Bisa juga pilih Graphical install untuk memudahkan proses instalasi.
![]() |
Instalasi Debian: Pilih Install |
2. Pilih negara tempat kalian berada. Kalau saya sih, di Indonesia tercinta ini. Setelah dipilih, tekan enter. Oiya, karena instalasi yang saya lakukan berbasis non-gui, maka kita hanya bisa menggunakan perintah keyboar. Mouse tidak berlaku disini!
![]() |
Instalasi Debian: Pilih Indonesia |
3. Biarkan sistem melakukan tugasnya. Seluruh komponen yang dibutuhkan untuk instalasi akan dimuat secara otomatis oleh program pemasang Debian 6.0.5.
![]() |
Instalasi Debian: Menunggu |
4. Tuliskan kata sandi pengguna ROOT. ROOT ini adalah super user yang nanti sangat berpengaruh pada kebijakan penggunaan Debian di komputer kalian. Buatlah sandi pengguna Root yang aman, tetapi mudah untuk diingat.
![]() |
Instalasi Debian: Isikan Kata Sandi Super User (ROOT) |
5. Tuliskan nama lengkap dari pengguna baru. Isikan saja dengan nama kalian, boleh juga diisi dengan nama pacar. Tentu pacar kalian, bukan nama pacar orang *eeeaaa.
![]() |
Instalasi Debian: Tambahkan Nama Pengguna Baru |
6. Tentukan kata sandi untuk pengguna baru. Ingat, kata sandi ini untuk pengguna baru yang tadi ditambahkan. Bedakan dengan kata sandi untuk pengguna Root!
![]() |
Instalasi Debian: Isikan Kata Sandi Pengguna Baru |
7. Sistem akan mengkonfigurasi waktu secara otomatis. Tekan enter saja untuk tiap langkah instalasi.
![]() |
Instalasi Debian: Biarkan Konfigurasi Waktu |
8. Karena saja ber-waktu WIB, saya pilih kota Jakarta, kemudian tekan enter.
![]() |
Instalasi Debian: Saya Pilih Jakarta |
9. Untuk urusan partisi, karena disini menggunakan Virtual Machine, yang tentu saja tidak beresiko dengan kehilangan data, urusan partisi biarlah dikonfigurasi secara otomatis. Kalian tinggal tekan pilih selesai mempartisi bla bla bla dan tekan enter.
![]() |
Instalasi Debian: Pengaturan Partisi Biarkan Default |
10. Konfigurasi berhasil, sistem akan melakukan pemasangan. Tunggu dulu ya!
![]() |
Instalasi Debian: Menunggu Lagi |
11. Tidak berapa lama kemudian, pemasangan sistem dasar sudah hampir selesai. Linux memang bisa dihandalkan untuk kecepatan instalasi.
![]() |
Instalasi Debian: Menunggu Lagi, Hampir Selesai |
12. Kalau tidak mempunyai akses internet, pilih Tidak lalu tekan enter. Jika memaksa memilih Iya, maka akan muncul pesan kesalahan.
![]() |
Instalasi Debian: Menambah Situs Mirror |
13. Saya memilih Iya, maka sistem akan memindai situs mirror. Kegunaan situs mirror adalah untuk update, upgrade dari aplikasi dan sistem operasi Debian yang terinstal nantinya. Situs mirror ini sangat penting.
![]() |
Instalasi Debian: Memindai Situs Mirror |
14. Karena saya tidak mempunyai jaringan internet, maka muncullan pesan error seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Arahkan (keyboard arrow) ke Lanjutkan lalu tekan enter.
![]() |
Instalasi Debian: Pesan Kesalahan Pemindaian Situs Mirror |
15. Biarkan langkah selanjutnya di-handle sistem. Tunggu saja.
![]() |
Instalasi Debian: Menunggu Lagi Lagi |
16. Tunggu hingga sistem selesai mengkonfigurasi.
![]() |
Instalasi Debian: Biarkan Sistem Dikonfigurasi |
17. Biarkan sistem memilih dan memasang perangkat lunak.
![]() |
Instalasi Debian: Sistem Memasang Perangkat Lunak |
18. Untuk mengikuti survei, pilih Ya, untuk tidak usah mengikuti survei, pilih Tidak lalu enter.
![]() |
Instalasi Debian: Mau Ikut Survei Pengguna? |
19. Otomatis sistem akan memilih dan memasang perangkat lunak. Tunggu saja lagi.
![]() |
Instalasi Debian: Sistem Memasang Perangkat Lunak |
![]() |
Instalasi Debian: Menunggu... |
21. Harus setia menunggu. Tidak lama kok!
![]() |
Instalasi Debian: Tunggu Saja |
22. Hasil setia menunggu, instalasi Debian 6.0.5 sudah hampir selesai dengan keberhasilan gemilang. Hehe.
![]() |
Instalasi Debian: Instalasi Hampir Selesai |
23. Pilih Ya untuk memasang boot loader Grub. Kegunaan boot loader ini untuk memilih sistem operasi mana yang akan dijalankan pada saat komputer dihidupkan. Sangat berguna bagi yang men-dual boot komputernya.
![]() |
Instalasi Debian: Pemasangan GRUB Boot Loader |
24. Masih harus sabar menunggu. Ini yang terakhir.
![]() |
Instalasi Debian: Menunggu Untuk Terakhir Kali |
25. Sistem akan secara otomatis me-restart proses instalasi ini.
![]() |
Instalasi Debian: Sistem Akan Direstart |
26. Selesai! Debian 6.0.5 berhasil di instal di Virtual Machine. Tampilan dari boot loader Grub yang tadi diinstal adalah seperti dibawah ini:
![]() |
Instalasi Debian: Tampilan Grub Boot Loade Setelah Instalasi Berhasil |
27. Biarkan proses booting ke sistem Debian 6.0.5 yang sudah terinstal berjalan.
![]() |
Instalasi Debian: Proses Booting Debian 6.0.5 |
28. Pilih user untuk login, kemudian masukkan kata sandi yang tadi sudah dibuat.
![]() |
Instalasi Debian: Login Dengan Akun Pengguna |
29. Inilah tampilan desktop Debian 6.0.5. Karena masih awal, terkadang menu-menu belum muncul.
![]() |
Instalasi Debian: Tampilan Desktop Debian 6.0.5 Belum Sempurna |
30. Tampilan desktop Debian 6.0.5 degan menu-menu yang sudah muncul. Mainan baru telah selesai diinstal. Silahkan 'berbulan madu' dengan mainan ini.
![]() |
Instalasi Debian: Tampilan Debian 6.0.5 Sudah Sempurna |
Instalasi Debian 6.0.5 sangat mudah bukan? Hanya perlu sedikit pengaturan saja, tinggal tunggu, otomatis sistem akan terkonfigurasi dan siap dijalankan. Proses instalasi untuk laptop secara langsung (bukan virtualisasi) tidak jauh berbeda dari 30 langkah di artikel ini. Jadi, langkah-langkah diatas bisa diaplikasikan untuk instalasi Debian 6.0.5 di komputer real.
Selamat mencoba :)
0 Komentar untuk "Instalasi Debian 6.0.5 Di Virtual Machine"
Tinggalkan opini Anda, untuk turut dalam postingan ini [komentar dimoderasi dulu].