Wisata Green Industry Semen Indonesia (I) - KaAzima

Azim: Life, Blog, Linux ER

Menulis Lagi... Lagi Menulis.

Wisata Green Industry Semen Indonesia (I)

Diterbitkan dalam empat bagian, mulai tanggal 15 Desember - 18 Desember 2014 setiap pukul 08.00 WIB

Sabtu 13 Desember 2014, pukul 7 pagi saya baru “kebangun” dari tidur. Maklum, semalaman begadang di Wifi Corner Telkom Tuban (depan Pendopo Kabupaten Tuban) untuk membahas sebuah acara yang sangat jarang diberikan kesempatan bagi masyarakat umum seperti saya, dan teman-teman dari Netizen serta Blogger Tuban untuk mengikutinya.

Pada malam saya begadang itu, disepakati untuk besoknya barengan hadir di Wifi Corner Telkom Tuban pukul 05.00 pagi, setelah berkumpul disitu, akan dilanjut ke Stasiun Lamongan dengan menumpang mobil milik Mas Zain. Kesepakatan rencana kumpul itu tinggallah rencana, manusia hanya bisa merencanakan, Tuhan tetap yang menentukan.

Ternyata saya ketiduran saudara-saudara! Sampai jam 7 pagi baru terbangun. Cek handphone, ada sekitar 4 sms dan 7 panggilan tak terjawab. Dari Mas Whiz (Wijaya Whizisme) dan dari Mas Sugeng. Keduanya kompak, nanya saya kenapa kok belum berkumpul di Wifi Corner. Mungkin karena mereka lelah, akhirnya saya ditinggal. Terpaksa saya ikut gelombang kedua, sesuai kesepakatan pada malam hari, kalau mobil milik Mas Zain tidak muat maka si apes harus menunggu dijemput dan langsung berangkat ke pabrik PT Semen Indonesia (PT SI) di Kerek. Tanpa berkunjung ke mitra binaan PT SI di Lamongan. Apes...apes...

Unduh Moovit untuk info jadwal angkot, bis, dan kereta di beberapa kota di Indonesia beserta panduan mencapai tujuan dengan transportasi umum dari lokasi anda.
 
Setelah persiapan, sekitar pukul 9 pagi saya berangkat ke Wifi Corner, nunggu disitu untuk dijemput. Jemputan tiba sekitar pukul 10 pagi. Didalam mobil sudah ada Mas Whiz yang mengenakan kaos hitam, Mas Zain yang mengenakan peci, dan Mas Iwan dari Rembang yang baru saya kenal yang mengenakan hem.

Tanpa basa-basi saya langsung masuk mobil. Dapat tempat dibagian belakang sebelah kiri. Berdampingan dengan Mas Iwan. Sementara Mas Whiz disamping Mas Zain yang lagi bekerja mengendali roda setir supaya baik jalannya. Perjalanan dari Wifi Corner menuju ke PT SI di Kerek memakan waktu sekitar 30 menitan. Rombongan kami sampai disitu pertama kali, bis rombongan yang disediakan PT SI yang berangkat dari Lamongan baru sampai sekitar 15 menit setelah kami.

Karena “kurang jelas”nya tempat diadakan acara yang baru dihelat pertama ini, mobil diparkir di pinggir jalan pintu masuk PT SI. Niatnya menunggu bis yang membawa rombongan. Sekitar 15 menit kemudian bis rombongan datang, mobil yang kami tumpangi membuntuti bis rombongan itu. Dan... Eng ing eng... Ternyata tempat untuk acara Wisata Green Industry Semen Indonesia ini berada di kompleks gedung kantor baru milik PT SI.

Mas Iwan sama Mas Zain
Mas Iwan sama Mas Zain
Gedung yang akan menjadi kantor pusat PT SI ini sangat apik, megah, futuristik. Paling tidak untuk ukuran bangunan gedung di Kabupaten Tuban.

Hati-hati, Lintasan Dump Truck!
Hati-hati, Lintasan Dump Truck!
Demo Ala Blogger/Netizen?
Demo Ala Blogger/Netizen?
Embong PT Semen Indonesia Nih...
Embong PT Semen Indonesia Nih...
Setelah bis pertama pengantar rombongan berkoordinasi dengan petugas PT SI, dan setelah mobil yang ditumpangi rombongan kami berempat mendapat tempat parkir mobil, kami ikut kedalam bis pertama. Disitu diberikan helm “proyek” dan masker untuk keamanan pengunjung. Selanjutnya bis rombongan diarahkan ke tempat penambangan tanah liat (clay) milik PT SI. Jalan yang menuju ke pertambangan itu sangat luas dan sangat sejuk. Banyak sekali tumbuhan hijau yang besar-besar ditanam disepanjang kiri-kanan jalan menuju tambang. Suatu pemandangan yang sangat sejuk, berbeda dengan pemandangan kondisi daerah pertambangan yang selama ini saya ketahui dari media.

Selamat Datang di PT SI gan...
Selamat Datang di PT SI gan...
Halaman 1 2 3 4

0 Komentar untuk "Wisata Green Industry Semen Indonesia (I)"

Tinggalkan opini Anda, untuk turut dalam postingan ini [komentar dimoderasi dulu].

Back To Top